Menyusul spekulasi selama beberapa bulan, akhirnya Gedung Putih
mengumumkan presiden Obama akan menominasikan wakil ketua The Fed saat
ini, Janet Yellen, sebagai ketua The Fed yang baru menggantikan Ben
Bernanke. Pengumuman Gedung Putih Selasa 8 Oktober lalu tersebut
mengakhiri spekulasi calon kuat ketua The Fed pilihan presiden setelah
mantan menteri keuangan Lawrence Summers mengundurkan diri menyusul
penolakan dari kubu Demokrat. Menurut Gedung Putih, nominasi Yellen akan
diumumkan satu jam setelah The Fed merilis notulen meeting-nya yang
terakhir. Indeks Dow Jones dan S&P naik menyusul pengumuman
tersebut.
’’Pasar memberi acungan jempol pada Yellen, mengharapkan quantitative easing akan berlanjut hingga ada tanda-tanda yang jelas dari kondisi ekonomi
AS ’’ kata seorang senior currency strategist di Wespact, Sydney,
kepada Reuters setelah pengumuman tersebut. Seperti diketahui Janet
Yellen cenderung dovish, atau menginginkan suku bunga tetap rendah.
Jika terpilih, Dr. Janet Yellen akan menjadi wanita pertama yang
memimpin The Fed. ’’Ia sarat dengan pengalaman, dan saya yakin ia akan
menjadi ketua The Fed yang mumpuni’’ kata Tim Johnson, ketua Senate
Banking Committee. Dengan pandangannya yang dovish, ekonom mengharapkan
Yellen bisa menekan tingkat pengangguran hingga mencapai target yang
diharapkan The Fed meski dengan resiko inflasi akan naik. Ia pernah
mengatakan ia tidak yakin ada konflik dalam target yang diproyeksikan
The Fed. ’’Jika tampak ada konflik dalam sasaran yang akan dicapai The
Fed, namun bisa menguntungkan semua pihak, bagi saya inflasi yang naik
bukan masalah serius, meski mungkin kenaikannya hingga diatas target
bank sentral’’ katanya di tahun 1995.
Janet Louise Yellen lahir
di Brooklyn, New York pada 13 Agustus 1946. Ia lulus sarjana ekonomi
dari Brown University pada tahun 1967 dengan predikat summa cum laude,
dan memperoleh gelar Ph.D. di bidang ekonomi dari Yale University pada
tahun 1971. Pernah bekerja sebagai asisten professor di Harvard
University dan menjadi ekonom Federal Reserve Board of Governors pada
tahun 1977-1978 diawal karirnya, Yellen kemudian terpilih menjadi salah
satu penasehat ekonomi Gedung Putih di masa pemerintahan presiden Bill
Clinton sebelum menjabat presiden dan CEO Federal Reserve Bank of San
Francisco. Ia adalah juga anggota FOMC yang mempunyai hak voting pada
tahun 2009 sebelum menjabat sebagai wakil ketua The Fed sejak Oktober
2010.
Peter Cardillo, chief market economist dari Rockwell
Global Capital mengatakan kepada Reuters bahwa terpilihnya Yellen bukan
kejutan bagi pasar, melainkan isyarat bahwa The Fed akan cenderung
meneruskan kebijakannya yang dovish (cenderung suku bunga rendah).
’’Saya perkirakan mungkin pengurangan stimulus akan mulai dilakukan
Desember tahun ini, namun tentu akan tergantung dari hasil penyelesaian
masalah batas hutang. Jika dampak shutdown cenderung negatif, tapering
bisa mundur hingga kwartal pertama tahun 2014’’
Meski
kemungkinan akan mendapat tantangan dari anggota senat partai Republik,
Janet Yellen yang menikah dengan pemenang hadiah Nobel bidang ekonomi
George Akerlof itu diharapkan akan mengumpulkan paling sedikit 60 suara
dari 100 suara di senat.
Sumber : www.cnbc.com
www.politico.com
en.wikipedia.org
Janet Yellen Calon Ketua The Fed
Saturday, December 14, 2013 | 0 comments
Related Post
If you enjoyed this article just click here, or subscribe to receive more great content just like it.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)



No comments:
Post a Comment